Responsive Ads Here

Senin, 25 April 2016

Upacara Bendera, PCNU Magetan





 Upacara Bendera PCNU Magetan, Harlah 93/2016

Meneguhkan rasa cinta tanah air, merupakan cita-cita Nahdlatul Ulama sejak organisasi sosial keagamaan itu di dirikan 24 April 1926. Dan apresiasi itulah yang ditunjukkan oleh keluarga besar Pengurus Cabang NU Magetan dalam rangka memperingati harlah NU ke 93 tahun 2016, dengan menggelar Upacara Bendera di halaman kantor yang terletak di Jl.MT. Haryono 9 Magetan.

Upacara yang diikuti oleh pengurus Cabang, Majelis wakil Cabang, lajnah dan banom itu cukup khidmat dan meriah dengan bergabungnya Alumni Pelatihan Kader Penggerak, PKP-NU. Yang sejak pukul 8 pagi telah rapi membentuk barisan, disusul peleton PCNU dan MWC NU, lalu peleton Banser dan GP Anshor, di sebelahnya tampak barisan IPNU-IPPNU, fatayat dan muslimat.
Tepat pukul 9 lebih 9 menit upacara dimulai dengan diawali narasi, dan yang bertindak sebagai pembina upacara adalah Ketua PCNU KH. Drs. Manshur, M.Pd.I. dengan mengenakan setelan sarung dan batik hijau NU
Dalam amanatnya, KH Manshur menyampaikan sejarah lahir dan kontribusi NU bagi NKRI.
“Teladan pendiri NU, bela negara dan melawan penjajah itu hukumnya fardlu ain. NU yang lahir sebelum kemerdekaan Indonesia turut serta membangun NKRI. NU selalu siap di garda depan mempertahankan NKRI harga mati. Jika NKRI, wadah bernegara kita goyang, sholat kita juga goyang,” ucapnya.
Dia menegaskan bahwa NU berdakwah secara sejuk dan rukun tanpa merobek paham yang lain.
“Kita berdakwah secara sejuk dan rukun. NU Magetan bangkit, membimbing masyarakat dan jamaah untuk memposisikan diri pada negara, pancasila, agama dan organisasi secara benar,” tambahnya.
Dalam menjelaskan istilah Islam Nusantara yang masih menjadi polemik dan kontroversi, dia menegaskan :
“Islam adalah langit. Nusantara adalah tradisi bumi. Islam Nusantara adalah ajaran langit yang membumi, bertumpu pada kearifan lokal. Paradigma Islam Nusantara mendorong umat islam di mana saja untuk menghargai budaya setempat, toleransi pada kelompok manapun, mengamalkan agama dengan tidak merusak harmoni sosial tanpa meninggalkan prinsip islam yang hakiki,'' ucap Deklarator Istiqomah tersebut.
Selanjutnya, acara dilanjutkan ramah tamah makan tumpeng bersama dari Lomba Kreasi Tumpeng dalam acara Harlah Fatayat NU ke-66 di Lapangan Parkir Barat. Berbagai tumpeng kreatif hasil karya 25 perwakilan PAC dan ranting se Kabupaten Magetan termakan habis.
Pada jam yang sama juga digelar bhakti sosial berupa kegiatan donor darah dan pengobatan katarak secara gratis yang dimotori oleh jajaran GP Anshor Magetan ( IzK)

Tidak ada komentar: